gambar jalan


Office Only

Office Only

UNITEAK INDONESIA

Dari KLATEN menyapa Dunia
Uniteak adalah Icon anda dalam berbelanja furniture di Klaten
Bergabunglah bersama kami untuk mendapatkan penawaran menarik dari team ahli kami yang berpengalaman
Kami berikan konsultasi design dengan cuma-cuma untuk kepuasan anda.

Senin, 12 Juli 2010

Omzet Pengusaha Mebel Klaten Naik 50 Persen


ANTARA - Omzet para pengusaha mebel dan kerajinan di Desa Jambu Kulon, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, enam bulan terakhir ini meningkat antara 40-50 persen dibandingkan hasil penjualan pada periode sama tahun lalu.

"Secara umum, grafik penjualan kami terus mengalami peningkatan, terutama sejak enam bulan terakhir," kata Udin, Sekretaris "Suparno Bamboo, Art, and Antique Furniture", di Klaten, Selasa.

Ia mengaku omzet penjualan mebel di perusahaan tersebut mencapai Rp750 juta hingga saat ini. Padahal omzet yang diperoleh pada tahun lalu hanya sekitar Rp400 juta.

"Kenaikan omzet ini didorong permintaan pasar mancanegara yang lebih menyukai produk-produk mebel kami, terutama yang terbuat dari bambu. Produk yang paling laris adalah rumah bambu," katanya.

Suparno yang mengaku pihaknya adalah pelopor pembuat rumah bambu di daerah Klaten, namun saat ini sudah mulai banyak pengrajin yang mengikuti jejaknya untuk membuat rumah bambu.

Karena itu, kata dia, produk bambu yang dibuat para pengrajin Desa Jambu Kulon, Klaten lebih diminati daripada produk mancanegara, termasuk China, sebab produk buatan pengrajin lokal memiliki keunikan tersendiri dalam hal desain.

"Kami menggunakan jenis bambu ori, karena lebih kuat dan bentuknya memang melengkung secara alami. Kekhasan tersebut tidak didapati produk rumah bambu produksi negara lain yang kebanyakan berbentuk lurus," katanya.

Hal senada juga diungkapkan pemilik "Winarto Handicraft and Furniture", Winarto, rumah bambu atau biasa disebut "gazebo" tengah diminati pasar ekspor, terutama Australia, Korea, dan Prancis.

"Rumah bambu buatan kami unggul dalam desain dan keawetan produk karena rata-rata sanggup bertahan hingga lima tahun, bahkan bisa sampai delapan tahun jika ditempatkan di dalam ruangan," katanya.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga bersedia menerima pesanan dengan desain sesuai keinginan konsumen, baik untuk partai besar maupun kecil, dan waktu pengerjaaannya juga tergolong cepat.

"Kami mampu menghasilkan rumah bambu rata-rata sebanyak 40-50 unit per bulan dengan bantuan karyawan berjumlah 50 orang," kata pengusaha yang telah menggeluti bidang itu selama 10 tahun belakangan ini.

Dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan itu, kata Winarto, banyak permintaan yang mengalir hingga konsumen mancanegara, yang menginginkan hasil serba cepat, tepat, dan tanpa mengurangi kualitas produk.

(pso-198) s

Tidak ada komentar:

Posting Komentar